Jumat, 16 April 2010

Bermain dan Belajar dengan Kreasi Tangram

Al Azhary Masta
Prodi MAtematika
Universitas Pendidikan Indonesia

Dunia anak adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh dengan spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu akan dilakukan oleh anak dengan penuh semangat apabila terkait dengan suasana yang menyenangkan. Namun, akan dibenci dan dijauhi oleh anak apabila suasananya tidak menyenangkan.
Selama ini proses pembelajaran khususnya matematika di kelas Sekolah Dasar daerah terpencil kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada anak dan anak menerimanya secara pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan anak duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian anak.
Permasalahan ini telah menjadi budaya yang berakar dinegara kita. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di sekolah dan kurangnya kreatifitas guru dalam mengembangkan fasilitas yang ada. Keadaan ini sangat ironis dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat matematika adalah induk ilmu pengetahuan dan ternyata matematika hingga saat ini belum menjadi pelajaran yang difavoritkan.
Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pengajaran matematika dilakukan suatu inovasi khususnya di daerah terpencil guna membuat revolusi dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar secara umum dan mutu pelajaran matematika secara khusus diperlukan perubahan pola pikir positif yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum, salah satunya dengan menerapkan permainan edukatif sebagai media pembelajaran. Banyak permainan edukatif yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran matematika untuk menumbuhkan semangat dan motivasi dalam belajar matematika, serta menjadi sumber anak-anak untuk memahami matematika menjadi lebih mudah.
Permainan edukatif tidaklah harus mahal atau alat yang canggih tetapi dari bahan-bahan yang sederhana pun bisa dibuat sebuah permainan edukatif yang menarik dan menyenangkan.
Tangram merupakan salah satu permainan edukatif yang bisa dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Permainan ini yaitu suatu permainan puzzle persegi yang dipotong menjadi 7 bagian (2 berbentuk segitiga besar,1 berbentuk persegi, 1 berbentuk jajarangenjang, 1 berbentuk segitiga sedang, dan 2 berbentuk segitiga kecil).
Tangram merupakan permainan puzzle yang dapat disusun menjadi bentuk bangun datar seperti gambar di atas berbentuk persegi. Permainan ini berasal dari negeri panda, dimana permainan ini dulunya dikhususkan untuk wanita dan anak-anak. (www.Tangrams.ca)
Namun, permainan ini sekarang sudah berubah fungsi menjadi permainan edukatif yang sering dimainkan dalam proses pembelajaran, khususnya matematika. Permainan ini cukup sederhana baik dalam pembuatannya maupun cara mainnya yaitu hanya menyusun potongan-potongan puzzle agar menjadi suatu bentuk dan setiap potongan puzzle harus saling bersambung, tetapi tidak boleh saling bertindihan.
Permainan tangram cocok untuk diterapkan di sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil yang masih terbatas media pembalajarannya. Guru atau pendidik bisa membuat sendiri permainan ini dari bahan-bahan yang seadanya, yaitu karton, kayu, atau bahan-bahan lainnya yang bisa digunakan.
Salah satu tujuan permainan ini dalam matematika yaitu untuk mengembangkan kreativitas anak dan mengenalkan bentuk bidang datar kepada anak-anak. Selain itu, permainan ini tak hanya untuk pelajaran matematika saja tetapi bisa digunakan untuk kegiatan pembalajaran lainnya, seperti bahasa indonesia dan biologi. Dalam pembelajaran biologi bagi dunia anak-anak, salah satu manfaat permainan ini yaitu bisa dibentuk menjadi bentuk hewan dan masih banyak lagi bentuk-bentuk lain yang bisa kita peroleh dari kombinasi potongan tangram. Kombinasi potongan tangram juga bisa dibentuk menjadi huruf-huruf alphabet sehingga permainan ini pun cocok untuk memperkenalkan bentuk huruf-huruf kepada anak-anak usia dini dalam proses pebelajaran bahasa indonesia.
Sederhana namun menarik. Inilah keunikan dari tangram karena dari bentuk yang sederhana bisa dibuat bentuk-bentuk lain yang sangat menarik. Namun, sayangnya di Indonesia permainan ini belum begitu populer kerena proses kegiatan pembelajaran di sekolah dasar, khususnya di daerah-daerah terpencil masih terjebak dalam pembelajaran yang monoton, dimana guru menjelaskan dan anak-anak hanya duduk, diam, mendengarkan, dan mencatat sehingga interaksi antara guru dan murid menjadi tidak optimal.
Dari kenyataan dalam dunia pendidikan bangsa ini maka perubahan yang lebih baik kedepannya perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM guru dan mutu pendidikan yang ada di negara kita ini untuk menjadi lebih baik lagi. Perubahan yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan perubahan metode pengajaran yang tidak monoton perlu dilakukan.
Tidak akan pernah diperoleh hasil yang terbaik jika proses pembelajaran di negara kita masih mononton dengan metode ceramah dan anak hanya duduk, diam, mendengar, mencatat, dan menghafal karena anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang pasif dan hanya memindahkan ilmu-ilmu yang ditulis guru ke dalam buku catatan mereka tanpa mengetahui apa sebenarnya makna dari yang disampaikan oleh gurunya.
Pemainan sederhana seperti tangram ini bisa sangat menarik dan menyenangkan bagi anak-anak jika disajikan dalam kemasan yang sesuai dengan dunia mereka, yaitu dunia yang penuh permainan dan spontanitas. Jadi, sudah seharusnya dunia pendidikan anak-anak di negara kita berevolusi menuju arah yang lebih baik yaitu bermain sambil belajar. Mainan pun bukan sekedar jadi mainan, tetapi akan menjadi sumber pengetahuan untuk mereka.

MANFAAT CAIRAN NEPENTHES SEBAGAI PUPUK

Oleh: Fitriyani, Al Azhary Masta, Mulvi Ludiana

Universitas Pendidikan Indonesia

Jurusan Pendidikan Matematika

ABSTRAK

Setiap tanaman memerlukan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien terdiri dari unsur–unsur kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.

Nitrogen, fosfor, kalium merupakan nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika nutrien tersebut diberikan dalam jumlah yang kurang sebagaimana yang dibutuhkan oleh tanaman, maka pertumbuhan akan terhambat, daun bercak kemerahan, dan daun pucat kuning. Untuk memenuhi kebutuhan nutrien tanaman, tanaman diberikan pupuk yang dapat menyeimbangkan kandungan vitamin yang diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.

Kantong semar yang mempunyai nama ilmiah Nepenthes mempunyai keunikan yang sangat menawan dari bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Jenis tanaman ini tidak memerlukan nutrien tambahan dari pupuk walaupun kebanyakan tumbuh di rawa–rawa/dataran rendah (kandungan nitrogennya sangat sedikit). Hal ini karena nepenthes adalah tanaman yang di dalam kantongnya mengandung nektar yang terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai proses pertumbuhan, yaitu berupa zat–zat sederhana, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan garam–garam mineral yang diperoleh dari penguraian protein serangga yang terjebak dalam kantong semar oleh enzim proteolase.

Nepenthes banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias, untuk mencegah anak-anak kecil mengompol dengan cara menuangkan cairannya di atas kepala anak tersebut dan sisanya diminum, untuk membantu memperlancar persalinan ibu saat melahirkan, sebagai obat mata, sebagai obat batuk, dan mengobati kulit yang terkena luka bakar. Selain itu, perasan daun atau akarnya dapat digunakan sebagai astrigen (larutan penyegar) serta rebusan akarnya sebagai obat sakit perut atau disentri, dan demam. Tapi, apakah masih ada manfaat lain dari nepenthes ini?

Berdasarkan deskpripsi singkat di atas, penulis tertarik untuk meneliti manfaat lain dari nepenthes, khususnya N. mirabilis yang banyak ditemukan di Pulau Bangka. Apakah kandungan cairan dalam kantong nepenthes yang sudah dimasuki serangga dapat bermanfaat bagi tanaman lain dan dapat digunakan sebagai pupuk untuk menyeimbangkan nutrien pada tanaman lain ? Dan bagaimanakah pengaruhnya jika cairan tersebut digunakan sebagai penambah nutrien (pupuk) pada tanaman lain?

Penelitian awal yaitu meneliti cairan Nepenthes yang mengandung berbagai kandungan zat-zat yang dibutuhkan tanaman. Setelah diteliti menggunakan alat dan bahan yang mudah didapatkan, ternyata cairan Nepenthes sangat berguna untuk tanaman. Dengan pembanding menggunakan media lain, ternyata cairan Nepenthes sangat berguna sebagai penyubur tanaman/pupuk. Hal ini sangat berguna untuk masyarakat menengah ke bawah untuk menanggulangi melonjaknya harga pupuk yang semakin melonjak tinggi.

Kata kunci : nutrien , pupuk, cairan Nepenthes.

Selasa, 23 Juni 2009

"Fobia UAS"
Waktu semakin dekat.
Titik kekonvergenan itu pun semakin jelas.
Limit itu pun semakin nyata...
Tapi Apa?
Apa yang telah kita siapkan kwan?
telah siapkah pedang2 berkelok integral kita?
Telah siapkah pasukan barisan-barisan kita?

ah...
Jangan terbelenggu Kita dalam batas Asimtot Eforia fobia.
jangan biarkan ketakutan kita menjadi batas integral dari semangat kita.

KWan.. Dengar..
Tembuslah fobia Itu..
fobia UAS
"Sajak Matematikawan"
Ketika limit perjalanan kuliah sudah mendekati kekonvergenan UAS..
Mari integralkan semangat belajar..
integralkan semangat sampai menuju batas ketidakterhinggaan..
agar mencapai hasil-hasil yang baik,,,
hasil yang konvergen ke keberhasilan kita..
hasil yang merupakan kepuasaan kita..
hasil yang akan membawa kebanggaan...

Semangat UAS..Kwand2...
Wujudkan setiap harapan2 kita...

Kamis, 09 April 2009

Matematika Dalam Dunia Anak-Anak “Bagian II” (Konsep Matematika dalam Mengenalkan Traffic Light pada Anak-Anak)

Pada bagian pertama kita telah mengetahui bahwa ternyata konsep kontrapositif yang merupakan salah satu sifat logika matematika dalam penarikan kesimpulan diterapkan juga dalam lirik lagu “Topi Saya Bundar”. Nah...sekarang konsep apalagi yang ada dalam dunia anak-anak?? (ehmn...apa ya???).
Ketika sedang mengajak anak-anak untuk jalan-jalan dengan kendaraan, sering kita jumpai traffic light di sepanjang jalan, terutama persimpangan yang rawan kecelakaan. Bagi anak-anak yang masih usia dini, mengenalkan traffic light kepada mereka sejak dini adalah hal yang penting karena merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan kepada mereka tentang salah satu peraturan lalu lintas.
Sering orang mengatakan bahwa kepada anak-anaknya bahwa:
“Jika lampu merah, maka artinya kendaraan harus berhenti”
“Jika lampu kuning, maka artinya kendaraan harus berhati-hati”
“Jika lampu hijau, maka artinya kendaraan boleh jalan”.
Nah..sekarang coba tanya kepada anak-anak bahwa jika lampu traffic light berwarna merah, maka apa yang terjadi?? Tentulah anak-anak akan menjawab semua kendaraan yang akan melewati traffic light itu harus berhenti. Itu tentu bukanlah pertanyaan yang sulit dijawab, jika mereka sudah mengenal tentang makna dari setiap lampu traffic light. Tetapi, tanpa disadari sebenarnya kita telah mengenalkan salah satu konsep penarikan kesimpulan dalam logika matematika, yang dinamakan Modus Ponen yaitu:
P --> Q
P
kesimpulan: Q
dengan memisalkan, P= jika lampu merah dan Q=kendaraan harus berhenti dan argumen kedua yaitu, P= jika lampu merah, maka didapat kesimpulannya adalah Q=kendaraan kendaraan harus berhenti.
Ternyata anak-anak juga telah mempelajari konsep logika matematika ya,,seperti kakak-kakak mereka di SMA.(wuah...hebat ya??)
sebenarnya,masih banyak lagi konsep matematika yan ada pada dunia anak-anak, baik saat mereka bermain, belajar menemukan hal-hal baru, dan semua aktivitas yang mereka lakukan.
Namun, sedikit sekali orang yang menyadari dan menemukan hal tersebut.
Jadi, bagi teman-teman yang mau berbagi cerita dan ilmu tentang penerapan konsep matematika, silahkan kirim komentarnya ya...
Terima Kasih...^^
-Al Azhary Masta-

Sabtu, 04 April 2009

"Matematika Dalam Dunia Anak-anak "
"Bagian I"

"Tak Kenal maka Tak Sayang".
Mungkin pepatah ini merupakan salah satu gambaran tentang keadaan yang terjadi dalam kenyataan dunia pendidikan di negara kita, terutama "sosok" Matematika yang dianggap hal yang menakutkan, Banyak anak-anak yang tidak menyukai matematika, bahkan mereka yang berkecimpung dalam dunia matematika masih ada menganggap matematika sebagai sesuatu yang menakutkan dan harus dihindari, bahkan matematika merupakan singkatan dari "MAkin diTEkun MAkin Tak KAruan".

Wuahh..........kenapa hal seperti ini bisa terjadi??? apa yang menyebabkan banyak pelajar tidak menyukai Matematika??? Apa beda nya matematika dengan Mata Pelajaran lain, sehingga harus dijauhi???
sangat menyedihkan sekali jika hal ini dibiarkan berlarut-laut terjadi??? bagaimana jadinya jika semua pelajar tidak menyukai Matematika??

Berdasarkan Hasil Penelitian yang pernah dilakukan (oleh: Al Azhary) di Desa Jati Hurip, Sumedang ternyata sejak sekolah dasar pun anak-anak sudah tidak menyukai matematika. Berbagai faktor yang mereka ungkapkan sebagai alasan. Namun, sebagian besar banyak yang mengatakan untuk apa mempelajari matematika??? buat pusing saja.........(waduuuuuuuhhhhh gawat klo gtu)..
Ehm....sebenarnya apa sih yang terjadi..(jadi bingung...hehehehe),,ternyata fakta yang terjadi adalah sedikit sekali pelajar mengenali aplikasi matematika itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari?seperti apa aplikasi itu?? dan sebagainya...

Aplikasi..dari matematika itu sendiri sebenarnya sudah kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sejak masih berusia dini..
ketika kecil, sering orang tua kita menyanyikan lagu Topi saya Budar..(Pernah dengar kan..???kalo yang belum pernah dengar..pura-puranya sudah pernah dengar...hehehe).
lirik lagu "Topi saya Bundar" yaitu:
"Topi Saya Bundar, Bundar Topi saya"
"Kalau tidak bundar, maka bukan Topi saya"

emhm...apa ya hubungannya dengan matematika??? tenyata secara lebih jauh...lirik lagu ini merupakan penerapan dari konsep Logika matematika dengan sifat Kontrapositif (benarkah???? ya...coba check aja ya).
selain itu, ketika sejak di Taman kanak-Kanak..guru sering mencocokkan warna dengan propesi..
misalnya,...
"Jika bapak memakai baju Warna Putih, maka Bapak adalah seorang Dokter"
"Jika bapak memakai baju warna cokelat, maka Bapak adalah seorang Pegawai Negeri"
"Jika Ibu memakai Baju Merah, maka Ibu adalah seorang Sekretaris"
"Jika Paman Memakai baju Orange, Maka Paman adalah seorang Pegawai Kebersihan"
"bapak bukan seorang dokter, maka..................????"


ya...dengan mudah kita bisa menjawab pertanyaan ini...
tetapi,,sebenarnya bukan bisa atau tidaknya kita menjawab pertanyaan ini,,,tetapi pembentukan pola pikir yang diharapkan dari semua itu..
dan hakekat dasarnya,,, ini juga memakai konsep peranan Logika Matematika..
(Wuahhh..ternyata banyak jga ya....aplikasi dari matematika)
jadi,,,ternyata..konsep-konsep matematika tanpa disadari telah digunakan sejak kita berada di Taman Kanak-Kanak...
sekarang sudah tau kan dari satu konsep Logika Matematika yang sederhana saja ada banyak aplikasinya...
apalagi dengan konsep yang lain...
Masih penasaran???(silahkan cari sendiri...hehehe)
Ehmmn..wuah..sudah ngantuk nieh...
kita lanjutin lagi ya nanti....tentang seperti apa sih matematika itu sebenarnya...
^_^